JualKeris Bertuah Pamor Tambal Dan Uler Lulut Indonesia Shopee Indonesia Learn more aboutafrican safari group. Learn more aboutafrican safari group. Ciri Keris Tindih Dan Cara Merasakan Energinya From Ashraff Sigid Kolektor Keris On Radiopublic Learn more aboutafrican safari group.
Daftar Isi 1. Parang Taawu 2. Keris Pusaka Emas Aru Palaka 3. Tombak Meantu'u Tiworo Liya 4. Sumpitan 5. Pedang dari Sulawesi Tenggara 6. Kinia Perisai Makassar - Sulawesi Tenggara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beberapa suku. Suku-suku besar di Sulawesi Tenggara memiliki senjata tradisional dengan ciri khasnya dari laman Kemdikbud, terdapat tiga suku terbesar di wilayah Sulawesi Tenggara. Di antaranya adalah Suku Tolaki, Suku Buton dan Suku tersebut mewariskan senjata yang dulunya dipakai oleh leluhur mereka sebagai alat berperang dan perlindungan diri. Senjata tradisional tersebut juga biasa sebagai alat berburu dan bercocok tanam. Senjata ini berperan penting dan sebagai simbol bentuk keberanian mereka di zaman prasejarah. Meskipun sudah ada sejak zaman dahulu, senjata ini tidak kalah dengan senjata-senjata buat yang penasaran, berikut detikSulsel telah merangkum daftar senjata tradisional Sulawesi Parang TaawuSenjata Tradisional Sulawesi Tenggara Parang Tawu Dok. Kantor Bahasa Provinsi MalukuDikutip dari Prosiding Seminar Internasional Kebahasaan dan Kesastraan Kantor Bahasa Provinsi Maluku sub pembahasan 'Sejarah Dan Kebudayaan Suku Buton, Sulawesi Tenggara', Parang Taawu dulunya merupakan pusaka bertuah masyarakat suku Mekongga yang mendiami wilayah Kabupaten Taawu atau Parang Taawu pada zaman dahulu digunakan dalam peperangan oleh raja-raja atau Tamalaki Panglima Perang. Pada masa kini, senjata tradisional Sulawesi Tenggara tersebut biasa digunakan sebagai alat bantu oleh para khas Parang Taawu adalah bentuknya yang pendek dengan ukuran 50 cm dan terbuat dari besi. Bagian hulu atau pegangannya terbuat dari kayu yang keras dan ujungnya bercabang Keris Pusaka Emas Aru PalakaKeris Pusaka Emas Aru Palaka dok. Budaya IndonesiaKeris Pusaka Emas Aru Palaka merupakan senjata tradisional Sulawesi Tenggara yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Dulunya keris ini digunakan oleh Sultan dan Raja untuk berperang dengan jarak ini hanya dimiliki oleh salah satu para pembesar di masa pemerintahan Raja Liya atau Lakina Liya yang berkuasa. Dia bertugas mengamankan dan mengatur semua hasil tanaman rakyat atau tanaman sara yang berada di wilayah pesisir khas senjata tradisional ini adalah bentuknya yang Tombak Meantu'u Tiworo LiyaSenjata Tradisional Sulawesi Tenggara Dok. Kantor Bahasa Provinsi MalukuSenjata tradisional Sulawesi Tenggara berikutnya adalah Meantu'u Tiworo Liya. Senjata ini dulunya kerap digunakan sebagai alat berperang jarak ini terbuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman rotan. Senjata ini memiliki bagian tangkai dari bambu atau kayu keras sebagai untuk perang jarak jauh Fungsi tombak juga biasanya digunakan berburu binatang. Senjata Tombak Meantu'u Tiworo Liya adalah milik salah satu pembesar di masa pemerintahan Raja Liya atau Lakina SumpitanSenjata Tradisional Sulawesi Tenggara Dok. Kantor Bahasa Provinsi MalukuSumpitan merupakan senjata tradisional Sulawesi Tenggara yang termasuk salah satu jenis senjata jarak jauh. Senjata ini dikenal sangat yang dikenal dengan nama Sipet atau dalam bahasa sehari-hari disebut Sumpit ini sering dipakai untuk berburu hewan di ini berbentuk panjang dengan lubang di tengahnya. Seperti senapan, Sumpitan ini dipakai untuk menembakkan pelontar Sumpitan ini hanya dari hembusan napas. Meskipun begitu, senjata ini tidak bisa diremehkan karena kecepatan jarum pelurunya bisa menyamai jarum-jarum yang ditembakkan dibubuhi racun ganas, maka akan sangat mematikan. Orang yang terkena pelurunya bisa tak bernafas dalam waktu yang relatif Pedang dari Sulawesi TenggaraSenjata Tradisional Sulawesi Tenggara Dok. Kantor Bahasa Provinsi MalukuSenjata tradisional Sulawesi Tenggara berikutnya adalah pedang dari Sulawesi Tenggara. Senjata ini merupakan salah satu jenis senjata jarak dari Sulawesi Tenggara ini memiliki kemampuan ketika dicabut dari pedang ini serupa dengan bentuk pedang pada umumnya. Senjata tradisional ini umumnya dibuat dari besi tulang, kuningan, dan Kinia PerisaiSenjata Tradisional Sulawesi Tenggara Kinia Dok. Kantor Bahasa Provinsi MalukuDilansir dari jurnal Universitas Halu Uleo berjudul 'Senjata Tradisional Kinia Perisai Bentuk, Struktur dan fungsi Bagi Etnis Tolaki di Sulawesi Tenggara', senjata Kinia biasanya dipakai oleh kaum pria sebagai alat pertahanan para ksatria dalam berperang. Senjata ini umumnya digunakan oleh kalangan raja mokole/bokeo, bangsawan anakia, dan para ksatria Tamalaki dan Tadu.Etnis Tolaki adalah salah satu dari beberapa etnis lainnya yang memiliki perisai yang dikenal dengan sebutan Kinia. Bentuk perisai ini dirancang untuk pertarungan jarak dekat karena perisai lebih bebas untuk digerakkan serta tidak menutupi berbentuk persegi empat panjang dan sedikit melengkung atau membusur. Panjang senjata ini sekitar 60-75 cm dan lebar 20-30 bagian dalam Kinia terdapat gagang tempat pegangan. Sementara itu, di pinggiran bagian luar diukir niukiri atau nipati-pati dengan hiasan pinetobo atau pinengisi olipa yang berguna untuk melindungi bagian tubuh dari serangan musuh. Simak Video "Dataran yang Terangkat, Kisah Puncak Khayangan Wakatobi " [GambasVideo 20detik] urw/alk
TongkatKomando Bertuah Ukir Kepala Burung Garuda Tongkat Komando Bertuah Ukir Kepala Burung Garuda Tongkat Komando Bertuah Ukir Kepala Burung Garuda adalah pusaka tongkat komando atau yang sering disebut stok komando yang berisikan tombak cacing kanil yang memiliki jumlah luk 17 dan merupakan salah satu tombak cacing kanil yang langka sekali dan jarang untuk ditemukan.
Ciri keris Tangguh atau Pembuatan Keris era Kerajaan Tuban Adalah Seperti BerikutGonjo Mbathok MengkurepGandik Cekak MenthokSirah Cecak PapakSogok'an LandungPawak'an Wiyar TipisLuk Rupak Kurang OmboPamor KalemWesi Wojo Kathah Pada umumnya keris Tuban dibuat dengan dhapur lurus atau tanpa luk/lekukan dan kebanyakan dhapur “Tilam Upih” dan kadang-kadang “Kebo Lajer” atau dhapur keris lurus lainnya, kecuali untuk dhapur tombak yang malah kebanyakan dijumpai dengan dhapur berluk 7, 9 dan 11. Keris Tuban pada umumnya juga memiliki bilah yang lebih besar dibanndingkan dengan tangguh lainnya. Pamor dari keris Tuban memiliki istilah “Ndeling”, yaitu warna besi terdiri dari tiga warna yaitu hitam, putih keruh dan putih mengkilat. Tidak seperti pamor keris pada umumnya yang hanya terdiri dari warna hitam dan putih keruh. Pamor keris Tuban yang paling indah yaitu pamor “Melati”, baik Tumpuk atau pun Rinonce, jika pamor tidak sempurna makan jadi pamor “Banyu toya mambeg” atau “Wos Wutah” yang tidak kalah indahnya walaupun tidak sekelas dengan pamor Melati. Diatas adalah ciri ciri keris tangguh era pembuatan oleh empu zaman Tuban.
Berikutini beberapa ciri khas Keris tangguh Sedayu: 1. Gonjonya datar atau gonjo wuwung dengan gulu meled-nya berukuran sedang tapi penampilannya memberi kesan kekar dan kokoh. 2. Buntut cecak-nya ambuntut urang atau mekrok. 3 Jika membuat Keris luk, maka luknya termasuk luk yang rengkol atau sarpo lumampah. 4.
O que é Kyrios Kyrios é uma palavra de origem grega, que significa “Senhor”, “Lorde” ou “Mestre” e é utilizada como sinônimo de Deus ou Jesus entre os cristãos gregos. Quando os judeus começaram a traduzir as escrituras do Evangelho cristão para o idioma grego helenístico, criando o Septuaginta, – nome da bíblia hebraica para os gregos – o termo Kyrios era o mais adequado para traduzir o sentido da palavra Adonai ou do tetragrama YHWH, que eram utilizados para se referir ao “Senhor Deus”. Saiba mais sobre o significado de Adonai. A palavra Kyrios deu origem a expressão Kyrie eleison, uma invocação e oração cristã que era comumente dita no início de uma missa como alternativa a frase “Christeeleison”, que significa “Senhor, tende piedade”. Na Idade Média, esta expressão passou a ser uma prece litânica. Saiba mais sobre o significado de Kyrie eleison. Atualmente, existem algumas ramificações da doutrina cristã protestante que ainda utilizam o termo Kyrios para se referir à Deus ou Jesus, como a Igreja Evangélica Kyrios
Keriskerap lintah Tuah Keris Kelap Lintah - Bagi yang gemar dengan benda-benda seperti keris, disini kami akan memberikan sedikit in
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Xalf5KMFpRsITjdOZY9uaUeNjf3j-he87XGhUs13jieNwiWxs6xleg==
CiriKeris Semar Mesem Asli Dan Palsu Penakluk Lawan Jenis Jimat Ageman Semar Kuning di antara benda bertuah yang tergolong pusaka gaib langka. Energi yang terdapat dalam Keris ini adalah murni bersumber dari karunia Tuhan yang Maha Esa, yang sesudah itu diolah oleh Dewi Gayatri dengan kemampuan yang beliau miliki. manakala prosesnya tidak
- Awal diciptakannya Keris pusaka pada dasarnya adalah untuk menunjang kesaktian, kekuasaan dan kewibawaan pemiliknya. Penggunaannya yang digenggam merupakan simbol dari kepanjangan tangan sehingga bentuknya dibuat besar dan panjang. Keris-Keris yang bentuknya agak kecil dan lebih pendek dari Keris-Keris pada umumnya biasanya dibuat untuk kaum perempuan, misalnya untuk istri bangsawan dan untuk rohaniawan atau untuk para sesepuh masyarakat. Karena Keris dibuat untuk tujuan mendampingi pemiliknya, maka dalam pembuatannya pasti sifat-sifat fisik dan sifat-sifat keghaibannya akan disesuaikan dengan sifat-sifat dan kepribadian dari calon juga Karakter/sifat Keris menurut sosok ghaib/khodamnya Dengan demikian masing-masing Keris Jawa yang dibuat untuk orang Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur karakteristiknya juga mengikuti sifat-sifat umum dari perwatakan masyarakat dari daerah masing-masing Keris itu dibuat. Berikut ini sifat-sifat Keris pusaka dari daerah asal pembuatannya • Keris Jawa Barat Keris Tangguh Pajajaran Jawa BaratBaca juga Ciri-ciri Keris tangguh PajajaranSecara umum, keilmuan kesaktian dari Jawa Barat sangat mengedepankan sifat keilmuan yang tinggi dan watak keilmuan yang keras. Contohnya - Ilmu pukulan Ilmu pukulan dari Jawa Barat bersifat ampuh dan mematikan/menghancurkan lawan secara fisik. - Ilmu pertahanan tubuh Ilmu pertahanan tubuh dari Jawa Barat benar-benar bisa menjadikan tubuh pemiliknya kebal dari senjata tajam. Dengan ilmu-ilmu kesaktian tersebut maka orang yang menguasai ilmu tersebut akan di anggap sebagai orang yang sakti/digdaya karena ilmu kesaktiannya dapat terlihat secara kasat mata. Sejalan dengan sifat keilmuannya, Keris-Keris yang berasal dari Jawa Barat dibuat dengan sifat/karakter yang keras dan panas serta memiliki aura yang angker/menakutkan, sehingga walaupun hanya dilihat sekilas saja akan terasa bahwa Keris-Keris dari Jawa Barat memiliki hawa ghaib yang begitu keras. Dari sisi fisik, Keris-Keris dari Jawa Barat tantingan bilahnya agak berat, ukurannya besar dan panjang, penempaan logamnya kurang matang, logam bilahnya agak kasar karena pori-pori logamnya besar, sehingga akan menyerap banyak minyak ketika Kerisnya diminyaki. Bentuk fisik Keris seperti itu cocok untuk di isi energi khodam yang sifat energinya besar dan berat, berhawa keras, berwibawa dan angker. • Keris Jawa Timur Keris Tangguh Majapahit Jawa TimurBaca juga Ciri-ciri Keris Majapahit dan keistimewaannyaSecara umum keilmuan dari Jawa Timur juga mengedepankan sifat keilmuan tingkat tinggi dengan watak keilmuan yang keras, tetapi tidak sekeras keilmuan dari Jawa Barat. Bisa dikatakan jika keilmuan dari Jawa Timur sifatnya lebih halus tetapi tajam. Contohnya - Ilmu pukulan Walaupun ilmu pukulannya bersifat mematikan/menghancurkan, tetapi lebih halus dan energinya lebih tajam, efeknya merusak tubuh bagian dalam atau menembus ilmu kebal/pagaran ilmu ghaib lawan. - Ilmu pertahanan tubuh Walaupun ada juga ilmu pertahanan tubuh Jawa Timur yang benar-benar bisa menjadikan pemiliknya kebal terhadap serangan senjata tajam, tetapi kebanyakan sifatnya sebagai ilmu ketahanan tubuh dari serangan fisik, aji-aji dan tenaga dalam serta perlindungan dari serangan ilmu ghaib. Sejalan dengan sifat keilmuannya, Keris-Keris yang berasal dari Jawa Timur dibuat dengan sifat/karakter yang halus tetapi berenergi tajam, berwibawa tetapi tidak angker/menakutkan, sehingga jika dilihat sekilas akan terasa bahwa sekalipun Keris-Keris tersebut berenergi tinggi, tetapi tidak terlihat angker/menakutkan, melainkan terkesan anggun dan berwibawa serta terasa kandungan hawa ghaib energinya yang sangat tajam. Tapi tidak semua jenis Keris dari Jawa Timur berenergi tajam, karena hanya Keris-Keris yang tuah utamanya untuk kesaktian saja yang memiliki energi tajam. Dari sisi fisik, Keris-Keris dari Jawa Timur umumnya memiliki bentuk bilah lebih ramping dan tantingannya ringan, penempaan logamnya matang, logam bilahnya lebih padat dan halus karena pori-pori logamnya kecil dan rapat, sehingga tidak menyerap banyak minyak ketika Kerisnya diminyaki. Bentuk fisik Keris seperti itu cocok untuk di isi energi khodam yang sifat energinya lebih tajam, berhawa keras, tetapi berwibawa. • Keris Jawa Tengah Keris Tangguh Mataram Jawa TengahBaca juga Ciri-ciri dan karakter Keris tangguh Mataram Senopaten, Mataram Sultan Agung, dan Mataram AmangkuratSecara umum, keilmuan dari Jawa Tengah tidak menonjolkan sifat keilmuan yang tinggi dan watak keilmuan yang keras, tetapi lebih menekankan pada sifat keilmuan yang "dalam" dan bersifat "menindih" kesaktian lawan atau bersifat menundukkan/menenggelamkan/memusnahkan keilmuan lawan yang tinggi. Sangat jarang kita mendengar nama-nama orang sakti dari Jawa Tengah, karena seseorang yang menganut filosofi keilmuan dari Jawa Tengah, walaupun sakti dan berilmu tinggi seringkali tidak kelihatan sebagai orang yang sakti atau berilmu, karena perwatakannya didasari oleh filosofi kebatinan Jawa yaitu "mendhem jero", tetapi kharisma perbawa keilmuannya akan dapat dirasakan oleh sesama orang yang berilmu tinggi, sehingga mereka akan saling menghormati dan menjaga jarak. Contohnya - Ilmu pukulan Walaupun ilmu pukulan dari Jawa Tengah juga bersifat menghancurkan, tetapi sifatnya lebih lembut dan tidak menonjolkan serangan yang mematikan, atau lebih bersifat mengalahkan dengan melumpuhkan atau bersifat menindih/menundukkan lawan. - Ilmu pertahanan tubuh Walaupun ada juga ilmu pertahanan tubuh Jawa Tengah yang benar-benar bisa menjadikan pemiliknyanya kebal terhadap senjata tajam, tetapi kebanyakan ilmunya hanya bersifat sebagai ilmu ketahanan tubuh dari serangan fisik, aji-aji dan tenaga dalam, serta perlindungan dari serangan ilmu ghaib. Sejalan dengan sifat keilmuannya, Keris-Keris yang berasal dari Jawa Tengah juga dibuat dengan sifat/karakter yang halus, tetapi berenergi besar dan bersifat "menindih" kesaktian lawan, tidak terlalu menonjol wibawanya, tidak angker/menakutkan, sehingga banyak orang yang terkecoh menganggap jika Keris-Keris tersebut kosong isinya dan lemah "angsarnya", karena memang tidak terasa aura wibawanya dan juga tidak terasa getaran energinya. Sekalipun Keris-Keris tersebut berkesaktian tinggi dan berenergi besar, tetapi tidak terlihat angker atau berwibawa dan tidak terasa kandungan hawa ghaibnya, tetapi bagi orang-orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat tinggi dan peka rasa batinnya, mereka akan dapat merasakan getaran energi ghaibnya yang besar dan berat walaupun dari jarak yang cukup jauh, bahkan sebelum Keris-Keris tersebut ada di hadapan mereka. Bahkan banyak praktisi supranatural atau orang-orang yang memiliki ilmu ghaib dan kepekaan batin, mareka sadar diri dan memilih untuk tidak berurusan dengan Keris-Keris dari Jawa Tengah karena Keris-Keris tersebut dapat "menindih" dan memusnahkan/melumpuhkan keampuhan ilmu ghaib yang mereka miliki. Banyak Keris-Keris dari Jawa Tengah, terutama untuk jenis Keris lurus yang bisa dijadikan sebagai Keris Tindih untuk meredam aura panas atau sifat galak dari Keris-Keris lain. Dari segi fisik, jika dibandingkan dengan Keris-Keris dari Jawa Timur biasanya Keris-Keris dari Jawa Tengah tantingan bilahnya lebih berat, ukurannya lebih besar dan lebih tebal, penempaan logamnya kurang matang, logam bilahnya lebih kasar karena pori-pori logamnya lebih besar, sehingga akan menyerap lebih banyak minyak ketika Kerisnya diminyaki. Bentuk fisik Keris seperti itu cocok untuk di isi energi khodam yang sifat energinya besar dan berat, berkharisma dan berwibawa, tetapi halus tidak angker/menakutkan. Bentuk fisik Keris dari Jawa Tengah memiliki kemiripan dengan bentuk fisik Keris-Keris dari Jawa Barat, tetapi kebanyakan Keris-Keris dari Jawa Tengah bilahnya lebih ringan, ukurannya lebih pendek dan lebih ramping, penempaan logamnya lebih matang, logam bilahnya lebih halus karena pori-pori logamnya lebih kecil, sehingga lebih sedikit menyerap minyak ketika Kerisnya diminyaki dibandingkan Keris dari Jawa Barat yang menyerap lebih banyak juga Minyak khusus perawatan pusaka dan khodam pusaka Kondisi fisik Keris yang dituliskan di atas berdasarkan asumsi dari Keris-Keris tua/sepuh yang sampai sekarang kondisi fisiknya masih utuh terjaga karena selalu dirawat dan terjaga pemeliharaannya sejak Keris-Keris tersebut dibuat sampai sekarang, sehingga jika sekarang didapati Keris-Keris tua jaman dulu yang masih utuh dan baik kondisi fisik dan logamnya, maka bisa diperkirakan apakah Keris teraebut berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah atau dari Jawa Timur. Ciri-ciri Keris dari segi fisik dan penempaan logamnya di atas pada masa sekarang sering dianggap sebagai kualitas penempaan logam dan seni dari sang Empu Keris dalam membabar Keris buatannya, sehingga ada yang mengatakan jika masing-masing Empu Keris memiliki ciri penempaan Keris yang berbeda, ada bagus, matang, dan berkualitas dan ada yang sebaliknya. Tetapi pada masanya dulu semua bentuk fisik Keris dan penempaan logamnya di atas tidak semata-mata karena kualitas dari kemampuan penempaan logam dan seni dari sang Empu saja, karena sebenarnya masing-masing pembuatan Keris dan penempaannya dilakukan oleh sang Empu berdasarkan kecocokkan karakteristik jenis sosok ghaib yang nantinya akan masuk mengisi Kerisnya yang sebelumnya sudah lebih dulu disesuaikan sifat-sifatnya dengan calon pemiliknya. Baca juga Sisi ghaib Keris dan manfaatnya Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri dan karakter/sifat Keris pusaka menurut tempat asal pembuatannya. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya. Semoga bermanfaat Terima kasih
TuahKeris Kyai Sengkelat - Bagi anda penggemar atau pecinta barang-barang antik seperti keris, tombak, badik, kujang dan lainnya, tentunya anda pun akan menyukai dengan model keris kuno bertuah yang satu ini. Ya, keris "Kyai Sengkelat". Jenis keris yang seperti ini masih banyak sebagian masyarakat yang belum mengetahuinya secara pasti, karena keris ini jarang muncul di media manapun.
Sleman Sulit mencari empu keris di zaman sekarang. Begitu juga dengan keris yang indah serta bertuah. Maklum, pembuat keris klasik nyaris punah. Adalah Ki Empu Djeno Harumbrodjo yang bertahan dan bisa dibilang satu-satunya empu di Tanah Jawa. Kini, pria yang menurut silsilah adalah keturunan ke-15 Empu Supa pada zaman Kerajaan Majapahit abad XIII hanya mengukir dan mengisi keris. Sedangkan proses menempa dan menghasilkan keris diberikan pada putranya. Sebab, nyaris seluruh keahlian empu yang yang tinggal di desa Gatak, Sleman Yogyakarta 15 km barat Yogya itu, telah diwariskan pada putranya, Sungkowo. Keris bagi masyarakat Jawa tak sekadar alat perang. Sebilah keris menjadi ekspresi dari makna-makna keindahan sebuah karya seni. Keris juga memiliki makna tersendiri bagi kehidupan orang Jawa. Dahulu, hidup lelaki Jawa dianggap sempurna jika memiliki sebilah keris yang sesuai dengan kedudukannya di masyarakat. Keindahan keris terletak pada pamor atau guratan ornamen keperakan yang ada di bilahnya. Dalam khasanah keris terdapat ratusan bentuk pamor yang masing-masing memiliki nama tersendiri. Sekar Glagah, Beras Wutah, Ron Genduru atau Blarak Sineret adalah sebagian kecil nama pamor itu. Sedangkan keris dibuat dari besi, nikel, dan baja. Tak jarang pembuat keris menggunakan meteorit yang mengandung unsur titanium. Nilai keris semakin tinggi dan ada "isi"-nya jika dihasilkan dengan kemampuan batin. Sebilah keris awalnya hanyalah berupa potongan besi dan nikel yang disatukan melalui proses pembakaran dan penempaan. Besi dibakar membara dan memanjang. Hingga ukuran tertentu, besi panas itu dilipat menjadi dua. Selanjutnya ditempa kembali. Proses yang sama dikerjakan berulang hingga mencapai jumlah lipatan yang diinginkan. Semuanya tergantung model atau tangguh, sebutan yang lazim dikenal. Untuk memperoleh tangguh Blambangan, diperlukan sekitar 16 lipatan. Sedangkan tangguh Mataram membutuhkan 256 lipatan. Tangguh Sendang Sedayu harus terdiri dari lipatan. Setelah mencapai jumlah yang diinginkan, besi tempaan itu disisipkan sebilah baja sebagai penguat. Membuat keris klasik memang lama dan harus konsentrasi penuh sambil melakukan puasa penuh. Untuk memproduksi keris seperti itu bisa memakan arang kayu jati sekitar 50 karung, besi 12 kg, setengah kilogram baja, dan 100 gram pamor. Setelah menjadi keris, beratnya hanya sekitar satu kilogram karena menyusut akibat pemanasan dan penempaan tadi. Selanjutnya, lempengan dibentuk sesuai keris yang diinginkan. Pada dasarnya, keris memiliki bentuk lurus atau berkelok yang dikenal dengan istilah keris Luk. Empu Djeno kerap turun tangan pada tahap pengikiran untuk mendapatkan guratan-guratan besi nikel bakal pamor. Sebab, untuk itu diperlukan kejelian. Jika tak hati-hati, pamor akan hilang terkikis. Keindahan keris akan kentara setelah dibasuh larutan arsenikum yang dicampur jeruk nipis. Guratan-guratan pamor kian jelas. Dengan demikian, sebuah keris telah lahir. Memang, membuat keris seperti itu memakan waktu yang tak singkat. Dalam setahun, Ki Empu Djeno bisa menghasilkan dua keris. Puluhan keris bertuah telah dihasilkan oleh Empu Djeno. Hasil karyanya tersebar di seluruh penjuru dunia. Tak sedikit wisatawan mancanegara mengagumi hasil buah tangannya. Sebilah keris bisa bernilai hingga puluhan juta rupiah. Tapi, untuk memilikinya ada syarat-syarat tertentu. Ada keris untuk petani, orang muda, kerabat raja , dan raja. Menurut Empu Djeno hanya raja yang bisa memiliki semua keris. Kini, Empu Djeno menginjak umur 74 tahun. Tapi, putra bungsu yang mewarisi keahlian sang ayah Empu Supowinangun itu tetap menekuni profesi itu. Dia bertekad terus bergelut untuk melestarikan budaya yang tak ternilai itu. Umurnya Empu Djeno telah senja namun hasil ciptaannya tak akan terkikis oleh cakrawala zaman.TNA/Tim Potret* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
. 129 224 310 413 279 5 122 373
ciri ciri keris yang bertuah